KAJIAN BIAYA GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN DINDING BATU BATA MERAH DIBANDINGKAN DENGAN BATU BATA RINGAN

Authors

  • Singkop Lensius Sinaga Politeknik Negeri Medan
  • Redmi Fronika Sihotang Politeknik Negeri Medan
  • Bambang Winarno Politeknik Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.51510/agregat.v1i1.132

Keywords:

Struktur, Dinding, Bata Merah, Bata Ringan, Biaya

Abstract

Berdasarkan Perencanaan Desain Berulang Pembangunan Rusun TA 2019 tentang Material dan Spesifikasi yang dikeluarkan PUPR, material dinding menggunakan batu bata ringan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis selisih biaya gedung bertingkat dengan material dinding batu bata ringan dibandingkan dengan batu bata merah. Studi dilakukan dengan beberapa variasi tingkat bangunan mulai dari 4 tingkat, 6 tingkat dan 8 tingkat dengan material dinding batu bata ringan dibandingkan dengan batu bata merah pada simulasi bangunan bertingkat di kota Medan. Langkah untuk mendapatkan selisih biaya bangunan : membuat data pemodelan struktur, pendimensian struktur, pembebanan struktur, analisa struktur, pendimensian pondasi dan perhitungan biaya. Hasil kajian dapat disimpulkan penggunaan material dinding : 1). Batu bata ringan lebih mahal dibandingkan dengan batu bata merah, terdapat selisih biaya Rp 201.368.199 atau persentase perbandingan 6,187% untuk tingkat 4 dan terdapat selisih biaya Rp 127.922.160 atau persentase perbandingan 2,471% untuk tingkat 6, sedangkan untuk tingkat 8 batu bata ringan lebih murah dibandingkan dengan batu bata merah, terdapat selisih biaya Rp 26.023.766 atau persentase perbandingan 0,375%. 2). Dinding batu bata ringan lebih murah dibandingkan dengan batu bata merah mulai tingkat 8, sedangkan tingkat 4 dan 6 batu bata ringan masih lebih mahal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asroni, Ali. 2010. Balok Dan Pelat Beton Bertulang. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

BSN, 2012, SNI 1726-2012: Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum, 1987, Pedoman Perencanaan Pembebanan Indonesia Untuk Rumah Dan Gedung (PPPURG 1987), Yayasan Badan Pekerjaan Umum, Jakarta.

Dewan Standardisasi Nasional. (1991). SNI 15-2094-1991; Mutu dan Cara Uji Bata Merah , P&I, Jakarta.

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Struktur Beton Bertulang. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, 2016, Permen PUPR No.28/PRT/M/2016, Tentang Pedoman Analisis Harga satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

Nugraha, Paulus, dkk. 1985. Manajemen Proyek Konstruksi 1. Kartika Yudha. Surabaya

Standar Nasional Indonesia. 2013. Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI – 1727 - 2013. Badan Standardisasi Nasional.

Standar Nasional Indonesia, 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI – 28472013. Badan Standarisasi Nasional, Bandung.

Downloads

Published

2021-03-08

How to Cite

Sinaga, S. L., Redmi Fronika Sihotang, & Bambang Winarno. (2021). KAJIAN BIAYA GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN DINDING BATU BATA MERAH DIBANDINGKAN DENGAN BATU BATA RINGAN . Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Agregat, 1(1), 33–39. https://doi.org/10.51510/agregat.v1i1.132

Issue

Section

Articles