Kajian Unjuk Kerja Pemanas Air Energi Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Satu Kaca Penutup

Authors

  • Jesayas Sembiring Politeknik Santo Thomas Medan

Keywords:

energi surya, fluida kerja refrigeran R134a, tekanan, efisiensi kolektor

Abstract

Energi Surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat potensial.  Menggunakan alat pemanas air energi surya sistim pipa panas, energi surya dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air tanpa mengeluarkan biaya opersional yang besar.  Alat pemanas air energi surya sistim pipa panas, panas energi surya dikumpulkan oleh kolektor surya kemudian ditrasfer ke air dengan sirkulasi alami, sehingga air didalam tangki secara perlahan akan naik suhunya menjadi air panas. Menggunakan fluida kerja refrigeran R 134a sebagai fluida kerja untuk mentrasfer energi panas surya merupakan solusi terbaik karena fluida kerja refrigeran R 134a merupakan fluida kerja mudah menguap dan masuk kedalam klasifikasi keamanan sifat racun rendah dan tidak terbakar. Dengan demikian pemakaian pemakaian fluida kerja refrigeran R134a sebagai fluida kerja pada penelitian kajian unjuk kerja pemanas air energy surya sistim pipa panas dengan sudut kolektor 30cukup aman dan terjamin tidak merusak lingkungan serta tidak mengganggu kesehatan manusia. Air panas merupakan kebutuhan manusia. Pada umumnya air panas diperoleh dengan membakar bahan bakar fosil. Perlu diketahui bahwa dengan membakar bahan bakar fosil akan menhadirkan gas CO, CO2 ke permukaan atmosfir dan gas tersebut merupakan pemicu polusi udara. Untuk menghindari terbentuknya lebih banyak gas CO dan CO2 ke permukaan atmosfer maka salah satu solusinya adalah memanaskan air menggunakan pemanas air energi Surya. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki dan mengetahui pengaruh besar tekanan fluida kerja R134a terhadap unjuk kerja pemanas air energi surya sistim pipa panas menggunakan satu kaca penutup. Hasil kajian diperoleh tekanan fluida kerja mempengaruhi unjuk kerja kolektor surya yaitu efisiensi kolektor pada tekanan 90 psi 5,94%; tekanan 100 psi 10,12% dan tekanan 110 psi 13,38%. Efisiensi terbaik adalah 13,38% pada tekanan 110 psi.

References

Fransito Simbolon (2014), “Kajian Eksperimental Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas dengan Menggunakan Fluida Secondary R-141b dan R- 410a”.
Jesayas Sembiring (2016) Kajian Unjuk Kerja Pemanas Air Tenaga Matahari Sistim Pipa Panas Menggunakan Refrigeran R134a
J. Eneburekhan., Usman T. Yakasai. (2008). Performance Evaluation Of A Refrigerant-Charged Integrated Solar Water Heater In Northern Nigeria, Desalination 243 (2009) 208 – 217.
Jhon A. Duffie (2006), Solar Engineering Of Thermal Processes, Printed in the statas Of America.
M. Esen., H. Esen. (2005), Experimental Investigation 0f A Two – Phase Closed Thermosyphon Solar Water Heater, Solar Energy 459 – 468
Soteris. A.Kalogirou (2009),Solar Energy Engineering, Printed in the United States Of America
Tirtoatmodjo,R.,(1995). Pemanas Air dengan Memanfaatkan Energi Matahari, Universitas Kristen Petra Surabaya. Phublished by ITS Library Digital Content Publisher at 27 Agustus 2007.

Downloads

Published

2020-08-22

Issue

Section

Articles