Evaluasi Sifat Fisik Biodiesel dari Minyak Jelantah dengan Variasi Metanol untuk Optimasi Kinerja Peralatan Konstruksi dan Sistem Elektronika

Authors

  • Surya Dharma Politeknik Negeri Medan
  • rihat sebayang Politeknik Negeri Medan
  • Rahmawaty Rahmawaty Politeknik Negeri Medan
  • Idham Kamil Politeknik Negeri Medan
  • Efri Debby Ekinola Ritonga Politeknik Negeri Medan
  • Ulfa Hasnita Politeknik Negeri Medan
  • Yetty Meuthia Hasibuan Universitas Harapan
  • Riadini Wanty Lubis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Husin Ibrahim Politeknik Negeri Medan
  • Jovian Zefanya Richard Chrisardo Silalahi Politeknik Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.51510/nst.v1i2.2873

Keywords:

Minyak jelantah, , biodiesel, transesterifikasi, standar kualitas bahan bakar

Abstract

Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan apabila dibuang sembarangan. Salah satu cara pemanfaatan limbah tersebut adalah dengan mengonversinya menjadi biodiesel melalui proses transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perbandingan metanol terhadap karakteristik biodiesel yang dihasilkan dari minyak jelantah. Rasio metanol yang digunakan adalah 30:70, 40:60, dan 50:50 (v/v), dengan penambahan katalis basa KOH sebesar 1% dan suhu reaksi dijaga pada 60 °C. Parameter yang dianalisis mencakup viskositas kinematik, titik nyala, bilangan asam, dan densitas, yang seluruhnya diuji pada suhu 40 °C dan dibandingkan dengan standar kualitas bahan bakar ASTM D6751 dan EN 14214. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio metanol 50:50 menghasilkan biodiesel dengan kualitas paling unggul, dengan viskositas 3,75 mm²/s, flash point 109,2 °C, bilangan asam 0,34 mgKOH/g dan densitas sebesar 881 kg/m³. Dengan demikian, rasio tersebut dianggap paling optimal untuk menghasilkan biodiesel berbahan minyak jelantah yang memenuhi standar kualitas bahan bakar internasional, sehingga layak digunakan secara luas dan berkelanjutan.

Downloads

Published

04.12.2025