KARAKTERISASI DAN INVESTIGASI TRIBOLOGI BIOPELUMAS CAMPURAN MINYAK NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM) DAN MINYAK MIMBA (AZADIRACHTA INDICA)

Authors

  • Muhammad Anhar Pulungan Program Studi Teknologi Rekayasa Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan, Jl. Almamater No.1, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Medan, Sumatera Utara 20155, Indonesia
  • Adri Rakha Sebayang Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan, Jl. Almamater No.1, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Medan, Sumatera Utara 20155, Indonesia
  • M Ihsan Pinem Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan, Jl. Almamater No.1, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Medan, Sumatera Utara 20155, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51510/sinergipolmed.v6i2.2330

Keywords:

Minyak biji nyamplung, minyak mimba, poliesterifikasi, biopelumas, tribologi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyintesis, mengkarakterisasi, dan menginvestigasi performa tribologi dari pelumas campuran yang terbuat dari minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum) dan minyak mimba (Azadirachta indica). Minyak dari kedua tanaman ini diekstraksi dan dicampurkan untuk menghasilkan pelumas yang ramah lingkungan, yang kemudian diuji melalui berbagai metode karakterisasi fisik dan kimia. Karakterisasi meliputi pengukuran viskositas, densitas, bilangan asam, titik nyala, dan indeks viskositas. Formulasi biopelumas yang dihasilkan memiliki nilai indeks viskositas sebesar 201,01, yang menunjukkan kestabilan viskositas yang sangat baik terhadap perubahan suhu. Selain itu, uji tribologi dilakukan untuk mengevaluasi koefisien gesekan, keausan, dan daya tahan pelumas dalam kondisi operasi mesin yang bervariasi. Hasil uji tribologi menunjukkan bahwa formulasi biopelumas memiliki diameter keausan sebesar 0,096 mm, yang mengindikasikan performa perlindungan aus yang sangat baik. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa campuran minyak nyamplung dan minyak mimba memiliki potensi yang baik dalam mengurangi gesekan dan keausan, serta memberikan performa yang stabil pada temperatur tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak mimba dan minyak nyamplung dapat menjadi alternatif pelumas yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk industri, meskipun masih memerlukan modifikasi lebih lanjut untuk meningkatkan kinerjanya.

References

Amril, A. R. (2016). Sintesis Bio-Pelumas dari Minyak Limbah Ikan Patin dengan Pengaruh Kecepatan Pengadukan dan Suhu Reaksi. Riau University.

Annisa, A., Meidinariasty, A., & Oktaviani, E. D. (2024). Pembuatan Biopelumas Dari Minyak Jelantah Menggunakan Katalis Silika Alumina. J Dalton: Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia, 7(3), 1-6.

Aziz, I., Nurbayti, S., & Ulum, B. (2012). Pembuatan Produk Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas dengan Cara Esterifikasi dan Transesterifikasi. J Jurnal Kimia Valensi, 2(3), 443-448.

Azmi, K. (2024). Produksi Biodiesel Dari Limbah Minyak Goreng Mengunakan Teknologi Gelombang Inframerah. Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara.

Azzahra, N. S. (2024). Pembuatan Biopelumas dari Minyak Kelapa (Coconut Oil). Universitas Islam Indonesia.

Christina, N., Sungadi, E., Hindarso, H., & Kurniawan, Y. (2011). Pembuatan biodiesel dari minyak nyamplung dengan menggunakan katalis berbasis kalsium. J Widya Teknik, 12(2), 26-35.

Benu, S.M., Eka Putra Dairi Boangmanalu, E.P.D., Pratama, A.B., Pulungan, M.A., (2025). Sintesis Pelumas Biodegradable Dari Limbah Minyak Goreng Melalui Pendekatan Respon Permukaan, Sinergi Polmed; Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 6(1), 19-27.

Faqih, M. (2025). Analisis Dan Uji Sifat Tribologi Biopelumas Dari Limbah Minyak Goreng. Universitas Islam Sumatera Utara.

Fuadi, Z., & Rahmadiawan, D. (2023). Tribologi Pelumasan: Pelumas Terbarukan: Syiah Kuala University Press.

Gasni, D., Razak, K., Ridwan, A., & Arif, M. (2019). Pengaruh Penambahan Minyak Kelapa dan Sawit Terhadap Sifat Fisik dan Tribologi Pelumas SAE 40. J Jurnal METTEk, 5(1), 1-9.

Hadrah, H., Kasman, M., & Sari, F. M. (2018). Analisis Minyak Jelantah Sebagai Bahan Bakar Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi. J Jurnal Daur Lingkungan, 1(1), 16-21.

Mulyani, H., & Sujarwanta, A. J. L. P. U. M. (2018). Lemak dan minyak. Lembaga Penelitian Metro.

Prihanto, A., & Rahayu, L. H. (2015). Pembuatan Biodisel dari Minyak Biji Nyamplung Melalui Esterifikasi, Netralisasi Dan Transesterifikasi. J Jurnal Ilmiah Momentum, 11(1), 34-40.

Ruggiero, A., D’Amato, R., Merola, M., Valašek, P., & Müller, M. (2017). Tribological characterization of vegetal lubricants: Comparative experimental investigation on Jatropha curcas L. oil, Rapeseed Methyl Ester oil, Hydrotreated Rapeseed oil. Tribology International, 109, 529-540.

Sari, R. N., Hastarini, E., Widyajatmiko, A. H. W., & Tambunan, A. H. (2020). Karakteristik Biopelumas Berbasis Minyak Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus) Characteristics Of Biolubricants Based On Catfish Oil (Pangasius Hypophthalmus).

Silva, T. F., Melo Neta, M. M. F. d., Ribeiro Filho, P. R. C. F., Luna, F. M. T. d., & Cavalcante Jr, C. L. (2024). Tribological Characteristics of Biolubricant Obtained by Transesterification of Grape Seed Oil. J Lubricants, 12(12), 459, 1-14.

Sudjarwo, D. L., Priyantoko, I. W., & Karim, M. L. (2023). Penggunaan Minyak Jagung Halus Sebagai Bahan Baku Biodiesel. Universitas Muhammadiyah Malang.

Downloads

Published

2025-08-15