OPTIMALISASI PERBANDINGAN CAMPURAN CANGKANG DAN SERABUT KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR

Authors

  • Samuel Silalahi Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan, Jl. Almamater No.1, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota medan, Sumatera Utara 20155, Indonesia
  • Tamara Silfa PT. Socfindo jl. Siallang Buah, Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51510/sinergipolmed.v4i1.1025

Keywords:

Bahan Bakar, cangkang, serabut, efisiensi, ketel uap pipa air

Abstract

Ketel uap adalah suatu suatu bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah energi kimia yang terdapat di bahan bakar menjadi energi panas yang dapat mengubah air menjadi uap air yang memiliki tekanan dan suhu yang tinggi. Mesin ketel uap ini sering digunakan sebagai mesin produksi dalam perusahaan industri. Ketel uap merupakan wadah yang sangat tertutup secara rapat dalam panas pembakaran mengalir hingga terbentuknya uap panas. Uap yang di hasilkan oleh ketel uap di gunakan untuk memutar turbin yang akan menghasilkan energi listrik. Ketel uap yang di gunakan di PT. Socfindo Kebun Mata Pao adalah ketel uap jenis pipa air bermerek SFW Atmindo, berkapasitas 8 ton/jam, dengan tekanan kerja sebesar 20 Bar, yang menggunakan bahan bakar serabut dan cangkang. Potensi limbah biomassa kelapa sawit pada PT. Socfindo Kebun Mata Pao adalah ketel uap jenis pipa air bermerek SFW Atmindo, berkapasitas 8 ton/jam, dengan tekanan kerja jika digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listik tenaga uap (PLTU) memperoleh energi yang dapat dibangkitkan oleh biomassa kelapa sawit berupa serabut dan cangkang cukup besar. Jumlah bahan bakar yang di butuhkan untuk memproduksi uap sebesar 1,767 Ton/jam, dengan kebutuhan udara pembakaran sebayak 15,371 Ton/jam, dengan nilai kalor pembakaran rendah sebesar 15114,61 kj/kg, yang menghasilkan gas asap sebanyak 19,496 ton gas asap/jam dan memiliki efisiensi ketel uap sebesar 75%. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan cangkang dan serabut sebagai bahan bakar ketel uap selalu terpenuhi.

References

Djokosetyardjo M. J. (1990). Pembahasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. Jakarta, CV Pradnya Paramita.

Djokosetyardjo, M. J. (2015). Teknik Pesawat Tenaga. Jakarta, Bumi Aksara Jakarta.

El-Wakil, M.M. (1992). Instalasi Pembangkit Daya Jilid 1. Jakarta. Erlangga.

Hikmawan, O., Naufa, M., & Simarmata, L.H. (2020). Pemanfaatan Cangkang Dan Serat Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Boiler. Jurnal Teknik dan Teknologi 15 (29), 18-26.

Ma, M. F., Munawir, Al. Supardi, J., & Muzakir. (2021). Analisa Bahan Bakar Serabut Dan Cangkang Pada Kater Uap Kapasistas 20 Ton/Jam di PT. Beurata Subur Persada. Jurnal Mekanova 7 (2), 165-174.

Muin A. Syamsir. (1993). Pesawat Konversi Energi 2 (turbin Uap), Edisi II, Jakarta, CV Rajawali.

Nasution, A., Nasution, M., & Rizal, P. (2020). Analisa Pembakaran pada Ruang Bakar Boiler Untuk Kebutuhan 30 Ton/Jam Tekanan 20 Bar dengan Bahan Bakar Cangkang dan Serabut. Piston 4 (2), 86-88.

Pravitasari, Y., Malino, M.B., & Mara, M.N. 2017. Analisis Efisiensi Boiler Menggunakan Metode Langsung. Prisma Fisika 5 (1), 9-12.

Roni, K.A., Elfidiah, Yudha Widaputra, Y., & Dewi, D.K. (2021). Analisis Pengaruh Rasio Serabut Dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Pada Boiler. Jurnal Redoks 6 (1), 1-6.

Setiawan, Y. (2012). Karakteristik Campuran Cangkang Dan Serabut Buah Kelapa Sawit Terhadap Nilai Kalor Di Propinsi Bangka Belitung. Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin 1 (1), 38-43.

Rahardja, I.B., Abinanda, E., & Siregar, A.L. (2022). Water Tube Boiler Pabrik Kelapa Sawit Kapasitas 45 Ton/Jam. Jurnal Citra Widya Edukasi 14 (1), 39-54.

Downloads

Published

2023-02-25