Pemanfaatan Irigasi Air Tanah Dangkal Sebagai Sumber Air Irigasi Tanah Pertanian pada Musim Kemarau
Keywords:
Irigasi, Air Tanah, Petani, KemarauAbstract
Pada sektor pertanian, air adalah salah satu unsur yang sangat penting. Agar tanaman pertanian bisa tumbuh dengan baik sepanjang tahun, air harus terjamin ketersediannya. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi tim kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya kepada petani yang masih memanfaatkan irigasi tadah hujan seperti di Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Hal utama dan prioritas yang menjadi permasalahan pada Desa Pantai Gemi khususnya Kelompok Tani Setia Kawan yang menjadi mitra pengabdian adalah tidak tersedianya air pada saat musim kemarau untuk mengairi sawah/tanaman holtikultura. Tidak tersedianya air mengurangi produktivitas petani. Dibutuhkan sumber air alternatif sebagai penyedia air pada musim kemarau. Solusi yang ditawarkan pada kegiatan ini berupa pemanfaatan air tanah dangkal sebagai sumber air irigasi melalui pembangunan irigasi air tanah dangkal. Metode ini memanfaatkan air tanah dangkal dengan bantuan mesin pompa air yang mengalirkan air tanah yang sudah di bor sebelumnya untuk kemudian dialirkan langsung ke areal pertanian.
Water is one of the most important elements in the agricultural sector. The availability of water must be guaranteed so that plants can grow well throughout the year. This is the background for the community service activity team to apply their knowledge to farmers who still use rain-fed irrigation, such as in Pantai Gemi Village, Stabat District, Langkat Regency. The main thing and priority that becomes a problem in Pantai Gemi Village, especially the Setia Kawan Farmer Group which is a service partner is the unavailability of water during the dry season to irrigate rice fields/horticultural crops. The unavailability of water reduces the productivity of farmers. An alternative water source is needed as a water provider in the dry season. The solution offered in this activity is the use of shallow groundwater as a source of irrigation water through the construction of shallow groundwater irrigation. This method utilizes shallow groundwater with the help of a water pump machine that drains groundwater that has been drilled previously and then flows directly to agricultural areas.
References
Departemen Pekerjaan Umum, 2004, Pedoman Teknis Konstruksi Jaringan Irigasi Air Tanah Sistem Perpipaan, Ditjen Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum.
Direktorat Bina Rehabilitasi dan Pengembangan Lahan, 1994, Petunjuk Teknis Pengembangan Pompa Air Tanah Dangkal, Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jakarta.
Departemen Pertanian, 2002, Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Pompa, Direktorat Pemanfaatan Air Irigasi, Jakarta.
Departemen Pertanian, 2004, Penyusunan Database Sarana Air Tanah Untuk Irigasi Pertanian, Laporan Akhir PT. Gita Rencana Multiplan, Jakarta.
Efrida, R., Putra, T.A., Utami, C., 2019, Pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal Untuk Peningkatan Produktivitas Usaha Tani Desa Sambirejo Kabupaten Langkat, IHSAN: Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 1, No.2. Hal. 196 – 202.
Haryanto, A., Suharyadi, Lanya, B., 2017, Pemanfaatan Air Tanah Dangkal untuk Irigasi Padi Menggunakan Pompa Berbahan Bakar LPG, JTEP Jurnal keteknikan Pertanian. Vol. 5 No. 3. Hal 219-226.
Kalsim, D.K. 2010. Perancangan Irigasi dan Drainase Interaktif Berbasis Teknologi Informasi. Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kementerian Pertanian, 2011, Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam, Direktorat Pengelolaan Air Irigasi, Jakarta.
Sosrodarsono, S dan Takeda, K, 2003, Hidrologi Untuk Pengairan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Wiryawan, A.G.P. 2015. Efektivitas Pengelolaan Irigasi dengan Sumur Pompa di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. Laporan Thesis. Universitas Udayana, Denpasar.
Yanti, D., Setiawan. 2012. Analisa nilai manfaat irigasi pompa dangkal ditinjau dari keberlanjutan sumber daya air untuk pertanian. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Vol. 16: 72-85