ANALISIS PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN BAKAR KETEL UAP BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN SERABUT DENGAN KAPASITAS 20 TON UAP/JAM

Authors

  • B. Pakpahan Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
  • C. Silalahi Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
  • D. Gultom Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
  • E. Sihombing Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Jl. Almamater No.1, Padang Bulan, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20155, Indonesia
  • J. Simanjuntak Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
  • L. Munthe Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
  • P. Panjaitan Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
  • R. Lubis Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan

DOI:

https://doi.org/10.51510/sinergipolmed.v2i2.25

Keywords:

Cangkang, serabut, nilai kalor, ketel uap

Abstract

Boiler mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan kinerja dari sebuah pabrik kelapa sawit. Fungsi dari Boiler adalah menghasilkan uap yang digunakan untuk kebutuhan proses pabrik, dan membangkitkan listrik untuk kebutuhan pabrik maupun perumahan karyawan di sekitar pabrik. Ketel uap yang digunakan dalam proses produksi pada pabrik kelapa sawit pagar merbau adalah jenis ketel pipa air merek TAKUMA N-600 SA kapasitas 20 ton/jam dan tekanan 20 bar. Dari hasil spesifikasi, ketel uap pada pabrik kelapa sawit pagar merbau mampu memproduksi uap 18000 kg/jam pada tekanan 20 bar. Untuk mendapatkan hasil yang efisien sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan maka dibutuhkan bahan bakar cangkang dan serabut sebanyak 5351,47 kg/jam, dan jumlah massa udara untuk 1 kg serabut dan cangkang kelapa sawit adalah 7989 kg udara/jambahan bahan bakar, serta nilai kalor dari bahanbakar cangkang dan serabut adalah sebesar 14857,43 kJ/kg, dengan besar efisiensi termal ketel uap yang diperoleh adalah 64%. Pada perbandingan bahan bakar 1 (cangkang):3 (serabut). Sedangkan pada perbandingan bahan bakar 3 (cangkang):1 (serabut) dibutuhkan bahan bakar cangkang dan serabut sebanyak 4469,52 kg/jam, dan jumlah massa udara untuk 1 kg serabut dan cangkang kelapa sawit adalah 9534 kg udara/ kg bahan bakar, serta nilai kalor dari bahanbakar cangkang dan serabut adalah sebesar 17747,70 kJ/kg, dengan besar efisiensi termal ketel uap yang diperoleh adalah 64%.

References

Khaidir; Maulana Lukman, Lukman; Uddin, Faqih Burhan; Sanjaya, Ari Susandy, 2016. Analisa Efisiensi Water Tube Boiler Berbahan Bakar Fiber dan Cangkang di Palm Oil Mill Kapasitas 60 Ton TBS/Jam dengan Menggunakan Chemicalogic Steamtab Companion Version 2.0. Jurnal Teknik Kimia, 3, 2, 46-54.
Kinsky, Roger. 1989. Heat Engineering. Australia: McGraw-Hill Book Company Australia Pty Limited.
PKS Merbabu, 2019. Laporan Praktek Lapangan. Politeknik Negeri Medan.
PT Perkebunan Nusantara II. 2019. Jurnal PTPN II. Medan: Lubuk Pakam.
Sinamo, Pintauli. 2017. Analisa ketel uap berbahan bakar cangkang dan fiber di pabrik kelapa sawit PTPNIV unit usaha pabatu dengan kapasitas 20 ton uap/jam. Medan: Politeknik Negeri Medan.
Sukanto, Ari. 2008. Analisa pemakaian bahan bakar dengan kapasitas produksi steam pada boiler tipe water tube. Universitas Mercu Buana.Jakarta
Syamsir, M. A. 1988. Pesawat-pesawat konversi energi I (ketel uap).: Rajawali Pers.Jakarta
Djokoseryardjo, M., J. 1987. KETEL UAP. Jakarta: Pradnya Paramita.
Hendaryati, Heni. 2012. Analisis Efisiensi Termal Pada Ketel Uap Di Pabrik Gula Kebonagung Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Yolanda Pravitasari, Mariana Maliono, Muhlasah Novitasari. 2017. Analisis Efisiensi Boiler Menggunakan Metode Langsung. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak Indonesia.

Downloads

Published

2021-02-08